a.Perkembangan teknologi perbankan elektronik
Beilock dan Dimitrova (2003) meneliti hubungan
antara jumlah pengguna internet per 10,000 penduduk dengan GDP per kapita,
infrastruktur, dan faktor non-ekonomi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
GDP per kapita merupakan determinan yang paling penting terhadap jumlah
pengguna internet. Jadi dari data penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
negara-negara yang tingkat penggunaan TIK relatif tinggi secara umum mempunyai
pendapatan per kapita yang tinggi. Beilock dan Dimitrova (2003) selanjutnya
menyatakan bahwa semakian tinggi pendapatan per kapita yang mendorong semakin
tingginya pengguna internet disebabkan oleh dua alasan. Pertama, ketika
pendapatan individual meningkat, maka individu tersebut mampu memperoleh barang
dan jasa tambahan, termasuk akses internet. Kedua, pendapatan yang tinggi
secara umum berhubungan dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang memungkinkan untuk memiliki ketrampilan yang
diperlukan untuk menggunakan teknologi internet. Jadi TIK berhubungan erat
dengan pengembangan sumber daya manusia.
Konsep digital divide yang menunjukkan
kesenjangan tingkat penggunaan teknologi antara negara maju dan negara
berkembang, atau antara satu komunitas tertentu dengan komunitas lainnya,
menimbulkan anggapan bahwa penguasaan teknologi berhubungan dengan tingkat
kesejahteraan masyarakat atau angka kemiskinan. Flor (2001) menyatakan bahwa
ada empat paradigma yang bisa digunakan untuk menganalisis kemiskinan, yaitu
paradigma teknologis, paradigma ekonomi, paradigma struktural, dan paradigma
kultural. Paradigma teknologis menyatakan bahwa penyebab utama kemiskinan
adalah keterbatasan ketrampilan teknologi di negara-negara berkembang.
Menurut Quibria dan Tschang (2001), TIK memiliki
potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui dua cara, yaitu
langsung dan tidak langsung. Pengaruh langsung mencakup (a) informasi mengenai
pasar, peluang, dan lain-lain, (b) kesempatan kerja, (c) ketrampilan dan
pendidikan, (d) pemeliharaan kesehatan, (e) pemberian layanan pemerintah, dan
(f) pemberdayaan. TIK juga bisa meningkatkan kesejahteraan secara tidak
langsung melalui pertumbuhan (ekonomi) yang cepat, yang memberikan trikledown
effect terhadap perbaikan pendapatan dan kesempatan kerja.
b. Jenis-jenis E-Banking :1. Automated Teller Machine (ATM). Terminal elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
2.Computer Banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.
3.Debit (or check) Card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.
4.Direct Deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
5.Direct Payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment.
6.Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP). Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
7.Electronic Check Conversion. Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau proses lebih lanjut.
8.Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan uang atau pinjaman dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik.
c. Prinsip penerapan E-Banking & M-Banking
Prinsip penerapan E-Banking
Pengertian Internet Banking : terminologi yang
digunakan untuk melakukan transaksi, pembayaran dan lainnya melalui Internet
melalui Bank, credit union, atau membangun website aman bersama. Hal ini membiarkan
komsumen untuk melakukan proses perbankan diluar jam kerja bank dan darimana
saja dimana akses internet tersedia. Dalam kebanyakan kasus web browser
digunakan dan koneksi Internet normal tersedia. Biasanya tidak diperlukan
piranti lunak atau piranti keras special (tambahan).
Internet Banking pada dasarnya merupakan gabungan 2
istilah dasar yaitu Internet dan Banking (bank). Internet banking yang juga
dikenal dengan istilah online banking atau e-banking ini menurut situs
wikipedia adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya
melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan.
Bagi sebagian orang, internet banking sangat
membantu karena bisa melakukan transaksi perbankan di luar jam kerja bank yang
sering pendek, dengan hanya membutuhkan koneksi internet dan web browser
seperti Internet Explorer.
Kehadiran internet banking membuat perubahan besar dalam layanan perbankan.
Segala jenis transaksi yang dulu manual kini bisa diselesaikan tanpa mengenal
ruang dan waktu lewat dunia maya. Ada yang bilang, fasilitas internet banking
membuat nasabah seperti punya ATM pribadi. Segala jenis layanan perbankan bisa
dilakukan sendiri seperti cek saldo, melihat daftar mutasi, pemindah bukuan
(transfer rekening), melakukan pembayaran kartu kredit, tagihan telepon dan HP,
listrik, PAM dan sebagainya kecuali yang langsung melibatkan uang tunai seperti
penyetoran dan penarikan.
Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking
akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus
meningkatkan pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif
daripada bank konvensional.Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam
internet banking, maka internet banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh
industri perbankan.Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank
memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet,
memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data
pribadinya.
Persayaratan bisnis dari Internet Banking antara lain:
·
aplikasi mudah digunakan
·
layanan dapat dijangkau dari mana saja
·
murah
·
aman
·
dan dapat diandalkan(reliable)
Di Indonesia, internet banking telah diperkenalkan
pada konsumen perbankan sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik
BUMN atau swasta Indonesia yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA,
Bank Mandiri, BNI, BII, Lippo Bank, Permata Bank dan sebagainya.
Dengan adanya internet banking, memberikan keuntungan antara lain:1.Business expansion.
Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor
cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan
hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut.
Kemudian ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah
dapat menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada
internet banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang
dan waktu.
2.Customer loyality.
Khususnya nasabah yang sering bergerak (mobile),
akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus
membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat.Dia dapat
menggunakan satu bank saja.
3.Revenue and cost improvement.
Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui
Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang atau membuat
mesin ATM.
4.Competitive advantage.
Bank yang memiliki internet banking akan memiliki
keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki internet banking. Dalam
waktu dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki
fasilitas Internet Banking.
5.New business model.
Internet Banking memungkinan adanya bisnis model
yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat
Prinsip penerapan M-BankingMobile banking merupakan aplikasi banking yang berbasis Short Message Service (SMS) untuk melakukan transaksi perbankan. Tujuan dari mobile banking adalah untuk memudahkan nasabah perbankan dalam melakukan transaksi dimanapun mereka berada, kapanpun waktunya dan dalam keadaan apapun. Teknologi komunikasi yang diterapkan menggunakan jaringan radio(wireless)seperti GSM, CDMA, atau TDMA dan jaringan lokal bank dengan protocol TCP/IP
Pada dasarnya SMS merupakan pesan tertulis yang dapat diterima dan dikirim ke pengguna handphone. Dengan adanya kerjasama antara bank dan operator selular serta Nasabah maka transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan dimana saja yang disebut dengan aplikasi Mobile Banking. Bila seseorang melakukan transaksi maka bank akan membuat konfirmasi bahwa pada jam, hari, tanggal, tahun telah terjadi transaksi.Bila nasabah tidak merasa melakukan transaksi maka berhak membatalkan transaksi tersebut.
Keterangan Gambar :
Bila seorang sedang melakukan transaksi, maka bank akan
memberitahukan ke nasabah menggunakan operator GSM melalui SMS. SMS tersebut dikirimkan ke nasabah untuk ditindaklanjuti. untuk SMS sendiri harus mempunyai suatu menu yang interaktif bagi nasabah agar mudah dalam melakukan otentifikasi.
Jenis transaksi yang dapat dilakukan dalam Mobile Banking adalah sebagai berikut :
1. Transfer Uang
• Transfer antar rekening Bank
• Transfer antar Bank
2. Cek Saldo
• Saldo rekening tabungan, rekening pinjaman
3. Informasi
• Informasi tagihan kredit
• 5 transaksi terakhir rekening
• Suku bunga Deposito, suku bunga Tabungan dan informasi produk bank
4. Pembayaran dan Pembelian
a. Pembayaran :
• Tagihan kredit
• Telepon
• Pesan tiket pesawat
• Tagihan Listrik
• Pajak Bumi dan Bangunan
• Langgan Majalah dan Koran
• Tagihan Internet
• Pembayaran lainnya
b. Pembelian :
• Voucher isi ulang
• Notifikasi SMS
• Pendebitan / pengkreditan di atas nilai tertentu
• Penolakan cek / bilyet giro
• Jatuh tempo rekening Deposito
• Saldo rekening di bawah nilai tertentu
Layanan SMS (Short Messaging Service) ini merupakan suatu jasa nilai tambah bagi para pengguna telepon genggam (mobile station). Cara berkomunikasi dengan layanan SMS ini juga semakin populer dan memiliki trend yang cenderung terus meningkat. Informasi yang dilakukan pada layanan SMS berupa text dengan mode store and forward melalui SMC (Short Message Service Centre).
Sesuai dengan kemajuan teknologi, komunikasi dengan SMS pada saaat ini dapat mendukung segala aktifitasmanusia dalam melakukan transaksi perbankan, seperti teransfer uang, cek saldo, dan pembayaran lainnya. Transaksi yang diinginkan dapat dilakukan dimana saja, kapanpun dan dalam keadaan apa saja yang mendukung kegiatan tersebut. Teknologi ini disebut dengan Mobile Banking, yaitu melakukan transaksi perbankan melalui SMS yang menggunakan jaringan komunikasi wireless (tanpa kabel) yang dihubungkan ke jaringan lokal sebuah bank.
d. International Electronic Fund Transfer
Electronic Funds Transfer Systems (EFTS) sudah menjadi metode utama yang melibatkan pembayaran dana dalam jumlah besar yang dilakukan lembaga keuangan dan nasabah bisnisnya. EFT didefinisikan sebagai pemindahan dana yang diawali dari terminal elektronik, instrument telpon, computer, atau magnetic tape untuk memesan, memerintahkan, atau memberikan kewenangan kepada lembaga keuangan untuk mendebet atau mengkredit rekening. Kemampuan lembaga keuangan untuk menyediakan jasa-jasa tersebut seiring dengan perkembangan teknologi computer dan teknologi komunikasi data.
sumber : http://www.microbanking-online.com/sms.php